Category: Untuk Aupair

  • Bagaimana vorstellunggespräch FSJ/BFD?

    Akhirnya wawancara juga!

    Sudah puluhan bahkan lebih dari seratus lamaran dilayangkan, akhirnya kamu diundang untuk wawancara juga! Selamat! Ini artinya kamu berhasil menarik hati perusahaan dan mereka tertarik dengan profilmu.

    Ini langkah yang baik!

    Saatnya mempersiapkan diri untuk wawancara.

    Pengalamanku

    Aku sendiri udah beberapa kali wawancara baik itu sama träger atau stelle, pun online dan offline. Mayoritas mengundangku untuk wawancara online, menggunakan Google Meets, zoom, bahkan telfon biasa.

    Sekalinya offline, aku juga diundang untuk probetag.

    Hingga akhirnya aku diterima di Sozialdienst Frankfurt. Sayangnya ini bukan stelle impianku yang membuat aku tidak karuan dan hanya bertahan 6 bulan. Saat itu tidak banyak pilihanku karena waktunya sudah mepet. Tapi sekarang aku sudah punya lebih banyak pengalaman karena di 2 bulan terakhir juga aktif mencari program untuk perpanjangan visa.

    Dari pengalamanku, aku sudah cukup berhasil saat wawancara. Pewawancara memberikanku tanggapan positif. Adapun dalam tulisan ini aku juga menghimpun dari beberapa sumber dan menuliskannya menyambung pengalamanku.

    Bagaimana wawancara berlangsung?

    Seminggu setelah kamu melamar BFD, biasanya mereka akan memberikan tanggapan, entah itu mereka menanyakan dokumen tambahan, atau langsung menanyakan jadwal untuk vorstellunggespräch alias wawancara.

    Dalam email, biasanya mereka sudah menuliskan janji temu untuk wawancara. Bisa online maupun offline. Namun disini, aku ingin memfokuskan untuk wawancara offline. Jikalau kamu mendapatkan termin online, aku yakin ini masih relevan.

    Seringkali, lokasi stelle terletak jauh dari rumah kamu. Kalau iya, coba untuk bertanya di grup siapa-siapa yang tinggal di daerah sekitar pada hari sebelumnya, agar saat janji temu kamu sudah fit dan tidak ada drama telat datang. Karena sebagaimana kalian tahu, DB selalu memberi kita hal tidak terduga.

    Tentu saja, baik dekat ataupun jauh, coba untuk datang ke lokasi lebih awal.

    Pakailah pakaian yang semi formal, rapi, dan wangi. Sapa orang.orang yang kamu temui. Tunjukan bahwa kamu antusias dengan kesempatan ini.

    Perkenalan

    Kamu akan dipersilahkan untuk masuk ke satu ruangan, proses wawancara biasanya dilakukan oleh satu orang saja. Mereka akan memperkenalkan dirinya dan kamupun akan dipersilahkan memperkenalkan dirimu.

    Jabat tangan mereka erat, beri senyum simpul dan ramah, tatap mata mereka dengan hangat. Percaya diri.

    Basa Basi

    Biasanya untuk mencairkan suasana. Tidak usah terlalu serius. Tetap percaya diri.

    Penjelasan tentang posisi yang dilamar dan profil stelle

    Mayoritas wawancara terkait, merekalah yang lebih banyak berbicara. Mereka menjelaskan informasi seputar posisi dan stelle mereka. Cukup dengarkan dengan baik dan anggukan kepala sesekali.

    Perkenalan Diri

    Tentu saja akan ada sesi dimana kamu sendiri yang berbicara. Adapun sesi ini, tidak jauh dari isi motivation letter. Pertanyaan untuk latihan bisa ditemukan di bagian lain di artikel ini.

    Tanya Jawab

    Pertanyaan di sesi ini tidak jauh dari isi motivation letter kamu. Maka dari itu, banyakin belajar kosakata terutama yang biasa disebut dalam motivation letter. Kalau pun tidak ditanya, maka bisa saja kalian menjelaskan beberapa poin penting dalam motivation letter kalian.

    Adapun pertanyaannya tidak jauh dari:

    • Mengapa tertarik melamar di stelle ini?
    • Apakah kamu punya pengalaman sesuai posisi yang kamu lamar?
    • Mengapa ke Jerman? apa motivasimu memilih Jerman?
    • Apa yang kamu lakukan di waktu luang?
    • Apa rencana kamu setelah FSJ selesai?

    Pertanyaan kamu

    Meskipun tidak ditawarkan, tetap ajukan dirimu untuk bertanya di akhir sesi. Tentu saja pertanyaan berbobot yang menunjukan antusiasme kamu untuk bekerja dengan mereka.

    • Apakah nanti ada training terlebih dahulu sebelum mulai bekerja?
    • Kemampuan utama apa yang dibutuhkan oleh stelle dari Freiwillig?
    • Bagaimana dengan seminar? (topik, tempat)

    *Kalo mau tanya detail hak: fasilitas tambahan, gaji, libur, better nanti lewat email setelah probetag/wawancara berakhir.

    Tour

    Jika mereka tidak menawarkan probetag, maka biasanya kamu akan diajak untuk tour keliling lokasi dimana kamu akan bekerja.

    Berapa Lama

    Proses wawancara ini bisa memakan waktu 30-60 menit. Tentunya tergantung pada kebijakan setiap stelle. Adapun untuk ProbeTag, maka biasanya total wawancara dengan probetag sekitar 6-8 jam.

    Persiapan

    Untuk meningkatkan kesempatan kamu untuk diterima, maka jangan lewatkan hal-hal ini:

    • Cari tahu profil stelle. Cari tahu data mereka sebanyak mungkin di Internet atau dari pamflet. Apa misi dan tujuan mereka, ataupun hanya selayang pandang tentang.
    • Cari tau lebih dalam apa saja kemampuan dan pengalamanmu yang kiranya menarik untuk disebutkan ketika wawancara.
    • Latihan dengan banyak contoh pertanyaan yang sering diajukan
    • Persiapkan pertanyaan yang ingin kamu ajukan di akhir sesi wawancara.

    Apa yang harus dibawa?

    • Untuk sesi wawancara, selalu pastikan untuk membawa Lebenslauf dan Motivation letter yang sudah di print.
    • Jikalau kamu probetag di pflege, hindari memakai aksesoris (tangan)

    Bolehkah Reschedule?

    Selama kamu punya alasan logis, coba untuk kabari pihak stelle sesegera mungkin. Kirimkan email beserta alasan dengan sopan jelas (sakit, bersinggungan dengan acara lain, streik, dsb). Selain itu tawarkan alternatifnya. Semisal kamu tidak bisa datang pada jam 9 melainkan dimulai jam 12 siang karena keterbatasan transportasi.

    Nervous?

    Tentu saja ini hal yang wajar.

    • Take a deep breath
    • Hindari makanan yang menyebabkan tubuh tidak fit
    • Bawa note jika tidak percaya diri dengan latihanmu
    • Pastikan datang lebih awal, kendala transportasi bisa jadi bencana
    • Bawa air

    Rata2, mereka yg banyak cerita sih. Aku banyak mendengarkan. 

    Perhatikan!

    Berikut hal lain yang sebaiknya diperhatikan:

    • Kemampuan utama saat wawancara berdasarkan pengalamanku lebih ke mendengarkan (hören). Jadi kita juga harus bisa memahami dg baik, biar ga linglung karna bisa aja mereka tiba-tiba bertanya *sekaligus mereka ngecek pemahaman kita sejauh mana
    • Jangan lupa pas bewerbung, di motlet cantumin bahwa kita membutuhkan yg mendukung tempat tinggal atau dana untuk tempat tinggal

    Selesai

    Seringkali, stelle meminta kita untuk menunggu selama beberapa hari sebelum akhirnya mereka memberikan hasil dari wawancara tersebut.

    Namun jika mereka memang sudah menawarkankamu untuk tanda tangan kontrak dan kamu suka dengan tempat mereka, maka saranku ambil saja. Aku pernah ada di posisi ini, dan aku memilih untuk memikirkan nanti dulu, sayangnya beberapa hari kemudian mereka bilang menolak aku.

    Langkah Selanjutnya?

    Apakah kamu diterima atau mendapatkan tanggapan positif? Maka kamu bisa segera mengurus persyaratan selanjutnya!

    Semoga informasi ini bermanfaat!

    rantaukejerman.com

    Berbagi pengalaman di perantauan

    Chairunnisa Ilmi

  • Bagaimana Aupair di Jerman?

    Pengalaman

    Agustus 2022, aku sedang berada di kondisi yang cukup terpuruk hingga akhirnya terpikir untuk pergi ke luar negeri meskipun menjadi pembantu rumah tangga di negara Arab sana. Diri ini memang kepengen pergi keluar negeri sejak SMP, terutama untuk kuliah. Ditengah waktu luang, aku iseng cari informasi ke luar negeri terutama ke Turki. Cita-cita untuk kuliah di luar negeri sudah banyak tergerus karena ternyata kuliah itu memusingkan hahaha. Pernah ikut acara MUN seminggu di Thailand dan menyambangi Malaysia, tentu saja tidak cukup. Keinginan ke luar negeri lagi masih tinggi, jadi setidaknya kalau tidak kuliah minimal kerja atau liburan.

    Saat itu, aku sudah gabung beberapa grup job vacancy di beberapa negara. Saat itu posisiku akan segera ujian skripsi di bulan September dan sudah ancang-ancang ingin pergi dari rumah sesegera mungkin -atau mungkin lebih tepatnya ingin merantau, di kota yang lebih jauh daripada kota sebelumnya.

    Selagi surfing di internet, aku tiba di sebuah website yang mengiklankan program Ausbildung, tapi sayangnya biayanya tidak lebih murah dari 40 juta, gila juga itu. Lanjut surfing lagi ke beberapa website lain, akhirnya bertemu dengan program aupair, kedengarannya waktu itu sangat ideal, namun tetap saja biayanya 25 juta, ~padahal gaji masih 2 juta per bulan.

    Aku pikir program tersebut memang wajib pakai agen sebagaimana program yang sering ku dengar dari negara lainnya. Tapi ternyata, setelah beberapa lama aku cari tau, ternyata bisa juga kita ajukan secara mandiri, tanpa agen puluhan juta. Cara inilah yang mengantarkan aku pergi ke Jerman hingga hari ini.

    Di artikel ini aku ingin membagikan pengalamanku tentang Aupair, terutama persyaratan, sejarah, dan beberapa tips!

    Bagaimana Aupair di Jerman?

    Au Pair adalah program pertukaran budaya di mana kamu akan tinggal bersama keluarga Jerman, membantu mereka mengurus anak-anak, dan sebagai gantinya, kamu akan mendapatkan akomodasi, makanan, dan uang saku. Ini adalah kesempatan paling ideal untuk kamu yang ingin merasakan kehidupan di luar negeri dengan modal minim (diantara program lainnya). Program ini juga jadi langkah pertama sebelum melakukan program lainnya (tentu saja kalau kamu berniat tinggal lebih lama di negara tersebut).

    Aupair tidak hanya terbatas di Jerman, untuk kebanyakan orang Indonesia sendiri terbuka di negara Jerman, Austria, Perancis, Belanda, bahkan Australia setauku. Bagaimana negara lainnya? Aku kurang tau, tapi jika berdasarkan permintaan Aupair dan persyaratannya, ke-4 negara itulah yang paling banyak diminati oleh orang Indonesia.

    Sejarah aupair dimulai dari keluarga kelas menengah dan atas Eropa yang membutuhkan bantuan anak muda dari negara lain untuk membantunya terutama dalam pengasuhan anak. Sebagai imbalannya anak muda tersebut akan mendapatkan untuk belajar bahasa asing, mengenal budaya baru, dan mendapatkan pengalaman hidup di luar negeri.

    Pada awalnya program ini hanya dari mulut ke mulut, tapi setelah Perang Dunia II, kebutuhan akan pemahaman internasional dan pertukaran budaya meningkat sehingga program Au Pair mulai mendapatkan pengakuan dan struktur yang lebih formal.

    Organisasi-organisasi mulai muncul untuk memfasilitasi penempatan Au Pair dan memastikan kondisi yang adil bagi peserta. Hingga sekarang program Aupair sudah formal, didukung oleh masing-masing negara, memiliki komunitas legal, dan meluas tidak hanya di Eropa tapi juga Amerika, Canada, dan beberapa negara maju lainnya.

    Tujuan

    Idealnya, Aupair ini memang ditujukan sebagai program pertukaran budaya. Pertukaran budaya berarti benar-benar memahami dan menjalani seluk beluk ´budaya´: cara mereka hidup, memasak, makan, pola pengasuhan, merayakan sesuatu, hingga menyelesaikan sebuah masalah. Perlu ditekankan, belajar budaya disini tidak hanya merayakan festival atau menikmati suasananya saja. Tapi benar-benar belajar untuk bisa beradaptasi di sebuah tempat yang jauh dari rumah kita, perbedaan cuaca; bahasa; karakter orang-orang yang berbeda, dan drama lainnya. Catat ini: Siap untuk beradaptasi dengan segala hal yang mungkin kita pikir tidak logis. Di kemudian hari, kita akan mengerti alasannya.

    Program ini menjadi win win solution bagi keluarga dan peserta aupair. Aupair mendapatkan manfaat untuk tinggal dan mendapat izin kerja di negara tersebut, sedangkan keluarga pengundang mendapatkan bantuan untuk mengasuh anak mereka dengan biaya yang minim.

    Manfaat

    Manfaat yang aku rasakan setelah 9 bulan menjalani Aupair di 2 keluarga berbeda ialah:

    • Jadi langkah pertama sebelum melanjutkan program lainnya, terutama penguatan mental dengan drama culture shock.
    • Mengerti bagaimana cara mengurus rumah di Jerman, karena memang sungguh berbeda. Aku sadar akan tanggung jawabku terutama dalam hal menjaga kebersihan, aku belajar banyak semasa Aupair. Dari mulai mengeringkan bak mandi setelah selesai, hingga menggosok kalk tiap minggu.
    • Teruntuk bahasa, tentu saja banyak aupair yang terbantu untuk melatih bahasa Jermannya selagi mereka berinteraksi dengan anak asuh atau orang tua asuhnya, tapi untuk kasusku, tidak begitu membantu karena aku berkomunikasi bahasa inggris dengan mereka.
    • Belajar cara menyelesaikan masalah ala orang Jerman, terutama directness mereka ketika mengungkapkan sesuatau tapi tidak sampai ambil hati.
    • Bepergian ke negara lain. Banyak orang yang mengambil liburan mereka ke negara tetangga. Aku sendiri sempat ke Prancis, Spanyol, dan Maroko.
    • Belajar cara memasak dengan rempah dan bumbu yang berbeda, mencoba banyak makanan sebelum beli sendiri, pergi ke beberapa tempat sambil dapat ´ceramah´ gratis dari gastfamilie.
    • Jaringan untuk masa depan. Semasa aupair, sebisa mungkin linking dengan anggota keluarga gast family karena bisa jadi mereka atau bahkan gast familie sendiri yang memberi kita kesempatan untuk melanjutkan ausbildung. Banyak aupair yang direkrut kembali oleh gast familienya untuk ausbildung di kantor mereka atau saudaranya.
    • Meningkatkan kemandirian. Bayangkan saja sebagai aupair, kita harus mengurus semua izin tinggal sendiri. Pengurusan izin tinggal dan pencarian program selanjutnya ini tidak pernah selesai. Tapi kebanyakan aupair mampu mengatasinya dan sukses loncat ke program selanjutnya seperti FSJ dan Ausbildung.

    Proses pengajuan visa Au Pair di Jerman

    Kalau kalian berminat untuk Aupair ke Jerman, hal pertama yang dilakukan adalah

    – Satu (1) pasfoto biometris terbaru

    Foto biometris tidak sama dengan pas foto biasa, harus dilakukan di studio yang memang menyediakan jasa foto bimetris, aku sendiri melakukannya di Jakarta. Sekali sesi (termasuk foto, 4 foto print, dan pdf hasil foto) seharga Rp. 75.000, bisa cari di google maps ´´studio foto biometris´. Biasanya tinggal bilang bahwa kamu butuh foto biometris untuk visa. Jangan lupa minta salinan PDF nya untuk kebutuhan foto mendatang.

    – Paspor yang masih berlaku (di tanda tangan secara pribadi dan minimal terdapat tiga (3) halaman yang masih kosong dan masih berlaku minimal 15 bulan)

    Cara membuat paspor bisa di cek di kota masing-masing. Tips saat pembuatan paspor, saat ditanya petugas apa kebutuhan pembuatan paspor, bilang aja kamu jalan-jalan ke Malaysia. Soalnya kalau jujur ke Jerman, biasanya dipersulit, mereka tidak mau kita pergii~

    – Surat motivasi dalam bahasa Jerman atau Inggris yang dibuat dan ditulis secara pribadi dalam bentuk asli dengan informasi mengenai rencana tinggal Au-Pair. Termasuk di dalamnya penjabaran mengenai harapan yang terkait masa tinggal sebagai Au-Pair dan keuntungan yang diinginkan bagi karir dan pribadi seperti juga rencana masa depan. Apa rencana Anda setelah menyelesaikan kegiatan Au-Pair? Apakah Anda ingin kembali ke Indonesia? Apakah Anda mahasiswa/-i? Jika iya, apakah Anda akan melanjutkan atau menghentikan studi Anda? Apakah Anda telah mempunyai ijazah? Dalam bidang apa?

    Jujurly, surat motivasi ini sensitif, mereka selalu pengen mastiin kita bakal balik ke Indonesia lagi, salah dikit bisa ditolak pengajuan visa kita, maka dari itu aku saranin kalian untuk ambil jasa koreksi motlet. Untuk ini, aku ada kenalan reccomended, silahkan hubungi aku di instagram/whatsapp.

    – Daftar riwayat hidup

    Setinggi dan sebanyak apapun pengalaman kalian, di cv Jerman, kita harus sehumble mungkin dan hanya cantumkan informasi yang berkaitan dengan posisi yang ingin kita lamar. Buat sesederhana mungkin, terlebih yang mendukung informasi kalian sesuai dengan surat motivasi.

    + Bukti pendaftaran kependudukan (Meldebestätigung) dari keluarga pengundang (1 Fotokopi). Dari bukti ini tertera, bahwa di rumah dari keluarga pengundang tinggal satu atau beberapa anak di bawah usia. Bukti pendaftaran kependudukan ini maksimal 3 bulan lamanya.

    Perlu di cek dengan seksama, jangan sampai expired, kalau expired, minta gastfamilie untuk minta dokumen terbaru dari Rathaus setempat.

    + Sertifikat bahasa (Asli + 1 Fotokopi) Bukti kemampuan bahasa level A1, pada saat pengajuan permohonan tidak lebih lama dari 12 bulan.

    Ambil ujian di Goethe Institut, cari cabang terdekat dari kota kalian (Goethe hanya ada di Jakarta, Bandung, dan Surabaya -setau aku). Tipsku ada di video ini: Pengalaman Lulus A1 Goethe | TANPA KURSUS | Tips Belajar Bahasa Jerman

    – Jika dimiliki terjemahan bahasa Jerman Ijazah S1, atau terjemahan ijazah SMA yang telah diapostille.

    – Pengajuan termin bisa memakan waktu beberapa minggu hingga 3 bulan.

    – Asuransi kesehatan „Incoming-Krankenversicherung“ harus dilampirkan sebelum proses visa selesai.

    Untuk asuransi Aupair, kalian bisa kasih rekomendasi ke gastfamilie untuk ambil asuransi Dr. Walter. So far, banyak anak Indonesia yang ambil asuransi tersebut, jadi nanti kalau mau tanya-tanya bisa mudah dapet jawaban. Untuk linknya bisa chat aku personal yaa di kontak whatsapp aku.

    Untuk lebih lengkapnya persyaratan bisa dilihat dilaman Merkblatt dari kedutaan Jerman di Indonesia ini: Link Merkblatt

    Penyusunan berkas tersebut tidak tersusun, aku sendiri lebih dulu menemukan gastfamilie sebelum benar-benar belajar bahasa Jerman. Atau kasus lain sudah siap semua persyaratan dan termin, tapi belum juga mendapatkan gastfamilie. Jadi usahakan lengkapi persyaratan apapun selagi bisa.

    Tetap terhubung dengan Aupair lain dengan gabung beberapa grub Indonesia di Jerman.

    Artikel lain yang berkaitan dengan topik Aupair bisa ditemukan di link di bawah.